Jakarta, Konferensi Kemanusiaan Internasional untuk membantu Palestina digelar di Jakarta. Konferensi yang dihadiri sekitar 300 LSM dari 26 negara itu bertujuan untuk mendiskusikan cara dan ide guna mendukung rakyat Palestina dalam rangka membangun kapasitas bertahan mereka.
Konferensi itu digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, mulai Jumat-Minggu, 31 Oktober-2 November 2008. Acara dibuka oleh Menlu Hasan Wirajuda karena Presiden SBY tidak bisa hadir.
Dalam sambutannya, Hasan mengatakan, Indonesia selalu konsisten mengutuk pendudukan Palestina oleh Israel. Indonesia meyakini kemerdekaan adalah hak tak terbantahkan bagi semua bangsa.
"Kita kosisten tidak mengakui negara Israel hingga rakyat Palestina bisa menempati tanah mereka," ujar Hasan saat memberi sambutan, Jumat (31/10/2008).
Hasan juga menekankan pentingnya dialog dan diplomasi dalam upaya mencapai penyelesaian konflik Palestina-Israel. Tanpa itu, peluang meningkatnya jumlah korban hanya akan makin tinggi.
Sementara itu, dalam sambutannya, Ketua Pengarah Konferensi yang juga anggota Komisi III DPR dari FPKS, Suripto, mengatakan, Indonesia akan bergabung dengan masyarakat internasional untuk memberikan berbagai bantuan kemanusiaan kepada rakyat palestina dan menolak penjajahan Israel.
Partisipasi itu, kata Suripto, juga merupakan realisasi komitmen Indonesia dalam mewujudkan perdamaian dan keadilan dunia sebagaimana tertuang dalam Mukadimah UUD 45. Hal itu semakin relevan mengingat Indonesia juga pernah memiliki pengalaman pahit menjadi negeri jajahan.
Yew.
"India memberi bantuan pangan ke Indonesia di masa perjuangan dulu. Lalu pemerintah Mesir tercatat sebagai negara pertama yang memberi pengakuan internasional atas kemerdekaan RI di tahun 1945. Semua itu tidak lepas dari kepedulian masyarakat dunia terhadap nasib rakyat Indonesia," ujar Suripto.
Menurutnya pria yang menjadi Ketua Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) ini, LSM kemanusiaan atau organisasi hak asasi manusia bisa memainkan peran signifikan dalam mempercepat capacity building untuk rakyat Palestina. Karenanya, konferensi ini juga bertujuan untuk membentuk sebuah lembaga yang nantinya akan menaungi berbagai LSM internasional untuk membantu rakyat Palestina. Pembentukan lembaga payung ini nantinya akan termaktub dalam Deklarasi Jakarta.
Dalam pembukaan konferensi ini, turut memberi sambutan Mufti Palestina Dr Ikrimah Sabri. Adapun tokoh-toloh internasional yang dijadwalkan akan hadir antara lain mantan Presiden AS Jimmy Carter, mantan PM Malaysia Mahathir Muhammad, mantan PM Australia Paul Keating, dan mantan PM Singapura Lee Kwan
Sabtu, 15 November 2008
Konferensi Kemanusiaan Internasional Untuk Palestina Digelar Di Jakarta
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar