Sabtu, 26 Juni 2010

Al-Aqsha fii Khothor (Al-Aqsha Dalam Bahaya)

Ini bukan lagi soal penindasan,
Atau pula pembantaian yang telah terjadi berulang-ulang,
Ini adalah tentang masjid suci ummat Islam,
Ini tentang Al Aqsha nan suci,
Kali ini telah benar-benar ternodai,
Ini tentang warisan sejarah ummat terdahulu,
Amanah peradaban yang mereka titipkan pada kita,
Generasi penerusnya,

Ini tentang izzah Islam yang diinjak-injak,
Ini tentang wasiat Rasulullah –alaihisholatu wassalam – ,
Agar kita selalu berziarah ke 3 masjid suci,
Masjidil Haram di Makkah,
Masjid Nabawi di Madinah,
Dan Al-Aqsha di Palestina,
Tapi kini apa yang terjadi,
Ummat Islam dilarang memasukinya,
Kaum muslimin dilarang beribadah di dalamnya,
Masjid yang menjadi saksi Rasul Isra itu kini hampa,
Hanya berisikan orang-orang tua,
Dan pasukan zionis bersenjata,
Lihatlah saudaraku,
Al - Aqsha dalam bahaya!!!
Puluhan terowongan telah digali di bawahnya,
Haikal Al-Khorob didirikan di sampingnya,
Puluhan situs dihancurkan di sekitarnya,
Pemukiman terus dibangun di sekelilingnya,
Sudah saatnya kita membuka mata,
Dan berbuat semampu kita,
Mengerahkan jiwa –raga – harta,
Untuk membuatnya bebas dan merdeka,
Seperti saat Umar bin Khotthob membukanya,
Seperti saat Shalahuddin Al-Ayyubi menebus dengan nyawanya,
Ini tentang pertanggungjawaban kita di hadapan Allah ta’ala,
Di yaumul mahysar saat ditanya,
Apa yang telah kau lakukan untuk Al-Aqsha Al-Muqoddasah?

Izharul Haq,
Ragunan 15:15
18 Maret 2010
Saat Al Aqsha dalam kondisi yang sangat mencekam, dan Zionis mengusir kaum muslimin yang sedang beri’tikaf di dalam masjid untuk meresmikan Haikal Al-Khorob di sebelahnya .

Selengkapnya ..

Jumat, 25 Juni 2010

Keutamaan Pembaca dan Penghafal Al Quran

Bukhari meriwayatkan dalam kitab sahihnya dari Utsman r.a. bahwa Nabi Muhammad Saw bersabda:
"Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al Quran dan mengajarkannya".

Dari Abu Umamah ra. dia berkata: Aku mendengar Rasulullah saw bersabda, "Bacalah Al Qur'an sesungguhnya ia akan datang di hari Kiamat menjadi syafaat (penolong) bagi pembacanya."
(Riwayat Muslim)

Dari Nawwas bin Sam'an ra. telah berkata: Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, "Di hari Akhirat kelak akan didatangkan Al Qur'an dan orang yang membaca dan mengamalkannya, didahului dengan surat Al Baqarah dan Surah Ali 'Imran, kedua-duanya menjadi hujjah (pembela) orang yang membaca dan mengamalkannya."
(Riwayat Muslim)

Dari Usman bin 'Affan ra. telah berkata: Rasulullah saw. bersabda, "Sebaik-baik manusia di antara kamu adalah orang yang mempelajari Al Qur'an dan mengajarkannya."
(Riwayat Bukhari)

Dari Aisyah ra. telah berkata: Rasulullah saw. bersabda, "Orang yang membaca Al Qur'an dengan terbata-bata karena susah, akan mendapat dua pahala."
(Riwayat Bukhari & Muslim)

Dari Abu Musa Al Asy'ari ra. telah berkata: Rasulullah saw.bersabda, "Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al Qur'an seperti buah Utrujjah (sejenis limau), baunya harum dan rasanya sedap. Dan perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca Al Qur'an seperti buah kurma, tidak ada baunya tapi rasanya manis.
Dan perumpamaan orang munafik yang membaca Al Qur'an seperti Raihanah (jenis tumbuhan), baunya wangi tapi rasanya pahit.
Dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al Qur'an seperti buah hanzhal (seperti buah pare), tidak berbau dan rasanya pahit.
(Riwayat Bukhari & Muslim)

Dari Umar bin al Khatthab ra. bahwa Nabi Muhammad saw. bersabda, "Sesungguhnya Allah mengangkat (martabat) sebagian orang dan merendahkan sebagian lainnya dengan sebab Al Qur'an."
(Riwayat Muslim)

Dari Ibnu Umar ra. dari Nabi Muhammad saw. telah bersabda, "Tidak boleh iri kecuali pada dua perkara: Laki-laki yang dianugerahi (kefahaman yang sahih tentang) Al Qur'an sedang dia membaca dan mengamalkannya siang dan malam, dan laki-laki yang dianugerahi harta sedang dia menginfakkannya siang dan malam."
(Riwayat Bukhari & Muslim)

Dari Barra' bin 'Azib ra. telah berkata: Seorang laki-laki membaca surat Al Kahfi dan di sisinya ada seekor kuda yang
diikat dengan dua tali panjang, tiba-tiba ada awan melindunginya dan semakin mendekat dan kudanya menjauhinya. Pagi-paginya laki-laki itu mendatangi Nabi Muhammad saw. dan menceritakan peristiwa tersebut, maka beliau bersabda, "Itu adalah ketenangan yang turun karena Al Qur'an."
(Riwayat Bukhari & Muslim)

Dari Ibnu 'Abbas ra. beliau berkata: Rasulullah saw. bersabda, "Sesungguhnya orang yang tidak ada dalam dirinya sesuatu pun dari Al Qur'an laksana sebuah rumah yang runtuh."
(Riwayat Tirmizi, beliau berkata: Hadits ini hasan sahih)

Dari Abdullah bin 'Amru bin Al 'Ash ra. dari Nabi Muhammad saw. beliau bersabda, "Akan dikatakan kepada orang yang membaca Al Qur'an: Baca, tingkatkan dan perindah bacaanmu sebagaimana kamu memperindah urusan di dunia, sesungguhnya kedudukanmu pada akhir ayat yang engkau baca."
(Riwayat Abu Daud dan Tirmizi, beliau berkata: Hadits ini hasan sahih)

Dari 'Uqbah Bin 'Amir ra. berkata; Rasulullah saw. keluar dan kami berada di beranda masjid. Beliau bersabda: "Siapakah di antara kalian yang tiap hari ingin pergi ke Buthan atau 'Aqiq dan kembali dengan membawa dua ekor unta yang gemuk sedang dia tidak melakukan dosa dan tidak memutuskan hubungan silaturahmi?" Kami menjawab, "Kami ingin ya Rasulullah" Lantas beliau bersabda, "Mengapa tidak pergi saja ke masjid; belajar atau membaca dua ayat Al Qur'an akan lebih baik baginya dari dua ekor unta, dan tiga ayat lebih baik dari tiga ekor unta, dan empat ayat lebih baik dari empat ekor unta, demikianlah seterusnya mengikuti hitungan unta."
(Riwayat Muslim)

Dari Ibnu Mas'ud ra. bahawasanya Nabi Muhammad saw. bersabda, "Yang paling layak mengimami kaum dalam shalat adalah mereka yang paling fasih membaca Al Qur'an."
(Riwayat Muslim)

Dari Jabir bin Abdullah ra. bahawasnya; Ketika Nabi Muhammad saw. mengumpulkan dua mayat laki-laki diantara korban perang Uhud kemudian beliau bersabda, "Siapa diantara keduanya yang lebih banyak menghafal Al Qur'an?" dan ketika ditunjuk salah satunya beliau mendahulukannya untuk dimasukkan kedalam liang lahad.
(Riwayat Bukhari, Tirmizi, Nasa'i & Ibnu Majah)

Dari Imran bin Hushoin bahawa beliau melewati seseorang yang sedang membaca Al Qur'an kemudian dia berdoa kepada Allah lalu ia kembali membaca, lantas dia berkata aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda, "Barangsiapa yang membaca Al Qur'an maka berdoalah kepada Allah dengan Al Qur'an karena sesungguhnya akan datang beberapa kaum yang membaca Al Qur'an dan orang-orang berdo'a dengannya."
(Riwayat Tirmizi, beliau berkata : Hadits ini hasan)

Dari Ibnu Mas'ud ra. ia berkata: Barangsiapa membaca satu huruf dari Al Qur'an maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan sama dengan sepuluh pahala, aku tidak bermaksud 'Alif, Laam, Miim' satu huruf, melainkan Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf.
(Riwayat Ad Darami dan Tirmizi, beliau berkata hadits ini hasan sahih)

Selengkapnya ..

Israel Kembangkan Cara Anyar Serang Gaza

KNRP – Koran terbitan Israel Jerusalem Post pada Rabu (23/6) mengungkapkan bahwa pasukan Israel telah mengembangkan rencana untuk mengevakuasi desa-desa Palestina dan kamp-kamp pengungsinya dari daerah konflik ketika militer Israel berhasil menduduki wilayah terkait
Koran itu seperti dikutip situs alzaytouna, Rabu (23/6), menunjukkan bahwa evakuasi itu akan berlangsung pada malam dari setiap serangan terhadap Jalur Gaza .

Surat kabar itu mengatakan di situsnya bahwa selama Operasi Cast Lead yang lalu militer Israel telah menebar jutaan pamflet ke rumah-rumah di daerah yang direncanakan untuk diserang, demikian juga dilakukan seperempat juta sambungan panggilan telepon ke rumah-rumah pribadi, telepon seluler, yang isinya memberikan peringatan agar mereka meninggalkan wilayah itu.

Surat kabar itu kemudian menunjukkan bahwa filosofi yang baru itu diambil berdasarkan beberapa pengalaman dari operasi Cast Lead pada akhir Desember 2008 lalu, yang kemudian itu dipresentasikan di depan para pimpinan militer Israel sebagai bagian dari pelajaran dari Laporan Goldstone militer.


Pada bagian lain koran Israel juga mencatat bahwa sementara militer Israel tengah mengembangkan pola pikir barunya untuk menyerang Gaza, militer Israel juga memberikan penilaian bahwa Hamas tidak tertarik untuk memicu konflik baru dengan Israel.(milyas/alzytn)

Selengkapnya ..

_*Tragedi Palestina*_

Ketika Zionis dengan kecongkakannya
Menginjakkan kaki di bumi suci Palestina
Ketika peluru-peluru dan bom menghujani bumi para anbiya
Ketika negara yang aman sejahtera terjajah
Segala kebanggaan dan harapan pun musnah
Bersama api permusuhan anjing-anjing penjajah
Terhadap manusia-manusia yang tak bersalah
Dimanakah demokrasi yang digembar-gemborkan?
Kemana perginya nurani yang dimiliki setiap jiwa?
Saat melihat ribuan anak mati,
tanpa tahu apa pernah ia berbuat salah
Kesalahannya hanya satu, terlahir sebagai bangsa palestina
Apakah itu sebuah kesalahan?

Kemana perginya nurani ketika melihat ratusan ribu orang menderita
Hanya karena ingin mempertahankan tanahnya
Hanya karena ingin hidup aman di negerinya
Apakah itu sebuah kesalahan?
Jika itu sebuah kesalahan maka apa yang dikatakan terhadap mereka
yang membunuh, menyiksa,
memperkosa, menindas, memenjara,
menjajah manusia tak berdosa
Ohh… rupanya dunia ini sudah gila
Karena diisi oleh binatang-binatang rakus
yang hanya mengedepankan ego pribadinya
Tanpa memandang penderitaan orang lain

Dimana 1,5 milyar ummat Islam saat ini?
Ketika masjid suci umat Islam dikotori
Ketika bangsa arab tidak lagi memiliki kekuatan
untuk melindungi Al-aqsha al-muqaddasah,
Ummat Islam harus bangkit,
Melindungi masjid suci bersejarah,
Masjid yang menjadi saksi saat Rasul Isra
Masjid yang keberkahannya disebut dalam Al-Qur’an
Karya: Izharul Haq (sekretaris harian KNRP)
Duren Tiga, 28 desember 2007 di saat kabut kedukaan masih menyelimuti wajah Palestina

Selengkapnya ..

Perjuangan Wanita Palestina

Setiap bangsa pasti tidak mau dijajah, tidak ada satu orangpun di dunia ini yang menginginkan penjajahan, setiap jiwa ingin bebas dan merdeka, berdiri di atas kakinya sendiri, tanpa intervensi, tanpa tekanan dari pihak manapun, tanpa penindasan tanpa penyiksaan. Kemerdekaan adalah merupakan fitrah semua insan, setiap anak lahir ke dunia dalam keadaan merdeka, simaklah kata Umar Radiyallahu Anhu yang mengatakan, “Matasta’badtumun naasa wawaladathum ummahatuhum ahraaran” “ Sejak kapan kamu memperbudak manusia sementara mereka dilahirkan oleh ibu mereka dalam keadaan merdeka”.

Maka sebuah bangsa tidak akan tinggal diam jika tanahnya dirampas, setiap orang akan berjuang untuk mempertahankan yang menjadi miliknya; kemerdekaan, kebebasan yang ia miliki sejak ia lahir ke dunia, bebas dari penindasan, lepas dari kezhaliman. Sungguh yang dilakukan oleh bangsa Palestina juga demikian, mereka hanya ingin apa yang menjadi miliknya itu kembali, mereka hanya ingin apa yang menjadi haknya tersebut diberikan, hak atas tanah yang mereka telah tinggal di atasnya selama ribuan tahun, hak atas tempat tinggal yang mereka diami selama berabad-abad, karena memang merekalah pemilik sah dari bumi suci Palestina, bukan zionis yahudi sebagaimana yang mereka ada-ada.

Tapi apa yang mereka dapat? Penindasan, penghinaan, kezhaliman, penggusuran, pembunuhan, penganiayaan. Setiap hari mereka harus berhadapan dengan moncong-moncong senapan, setiap hari mereka harus melihat saudara-saudara mereka mati, setiap hari mereka harus menghadapi tank-tank berlapis baja, pesawat-pesawat tempur yang memborbardir, meluluhlantakkan rumah-rumah mereka, sekolah, toko, dan bangunan lainnya hingga yang tersisa hanya pakaian yang menempel, puing-puing dan reruntuhan.

Mereka terus berjuang untuk mengembalikan tanah mereka seutuhnya, mereka terus berjuang mempertahankan harga diri mereka, memperjuangkan kemerdekaan, kemerdekaan yang penuh, bukan kemerdekaan semu yang dibuat oleh zionis dan anteknya, mereka ingin bumi mereka kembali, bukan 5% tanah yang saat ini “dihibahkan”. Mereka terus berjuang walau harus kehilangan jiwa dan raga, merekalah yang menjual jiwa dan raganya untuk berjuang di jalan Allah; “innallahasy tara minal mu’miniina anfusahum wa amwalahum bi anna lahumul jannah, yuqaatiluuna fi sabiillahi fayaqtuluuna wayuqtaluun, wa’dan alaihi haqqan fit tauraati wal injiili wal quran”

إنّ الله اشترى من المؤمنين أموالهم وأنفسهم بأن لهم الجنة يقاتلون في سبيل الله فيقتلون ويقتلون وعدا عليه حقا في التوراة والإنجيل والقراّن (التوبة: 111)

“ Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mu’min, baik diri maupun harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang di jalan Allah; sehingga mereka membunuh atau terbunuh, (sebagai janji yang benara dari Allah di dalam taurat, Injil dan Al Qur’an.” (Attaubah: 111)

Mereka terus berjuang dengan bekal keimanan dan ketakwaan, dan mereka yakin bahwa dengan berbekal kesabaran dan kegigihan mereka akan menang. Mereka terus berjuang hingga menang dengan kemuliaan atau menjadi syahid yang didambakan.

Berbicara tentang perjuangan di Palestina, maka hal tersebut tak pernah lepas dari peran para ibu dan anak disana, wanita Palestina melewati hari-harinya diantara deraian air mata, serakan puing-puing bangunan dan rumah-rumah penduduk yang dihancurkan zionis; diantara deretan pos pemeriksaan dan penjagaan pos militer Israel; diantara pesawat tempur yang terus membayangi mereka, menebarkan ancaman bagi nyawa dan raga mereka. Betapa banyak ibu yang ditinggal syahid anak kesayangan mereka; betapa banyak kaum ibu yang menjerit, meronta merebut anaknya yang akan dipenjara Israel, betapa banyak para petani kaum ibu lunglai lesu melihat ladang mereka yang siap panen hancur luluh lantak di bawah buldoser Israel…

Namun mereka tak pernah menyerah..

Wanita-wanita Palestina dengan gagah berani, dengan penuh rasa izzah dan kemuliaan, dengan gemuruh dada penuh semangat dan dengan tangan kosong tanpa senjata berani menghadapi tank-tank lapis baja militer Israel. Mereka membuat ukiran kemuliaan hidup dalam perjuangan membela kehormnatan diri dan bangsa. Mereka tidak peduli dengan langkah dan kebijakan para politisi yang lebih mengutamakan strategi lain tanpa mengutamakan realitas lapangan medan perang, ketika darah anak bangsa yang sayhid diterjang keganasan senjata musuh Israel. Mereka wanita Palestina berperan serta secara langsung dalam derap jihad dan intifadhah, puluhan sudah syahidah Palestina dari usia balita hingga kaum papa. Bahkan diantara para syahid terdapat bayi yang masih berumur 24 hari saja.

Palestina sekarang ini berada dalam kondisi kehidupan yang paling sulit sepanjang sejarahnya, meski demikian wanita Palestina masih survive berada dalam barisan pejuang yang lainnya dalam jihad di Palestina. Dan menurut saya ini merupakan bukti sejarah dari keteguhan wanita dalam berjuang membela tanah dan bangsanya.

Kalau kita melihatnya secara mendalam dalam sejarah perjuangan ada dua golongan yang menjadi pilar perjuangan di sana: laki-laki dan wanita. Wanita dalam perjuangan di lapangan sama seperti pejuang laki-laki. Itu terjadi sejak perang melawan penjajah Israel meletus pertama kali dan sejak pertama kali munculnya revolusi rakyat Palestina.

Simbol utama wanita Palestina dalam intifadhah adalah kemerdekaan bangsa Palestina. Dan ini merupakan prioritas utama setiap wanita di sana. Dan berjuang untuk kemerdekaan Palestina merupakan prioritas utama setiap wanita Palestina. Dalam kesehariannya mereka tidak akan merasa tenang berada di tengah-tengah masyarakat kecuali kalau sudah mementingkan bangsanya dan kemerdekaan tanah airnya.

Dalam blokade yang telah terjadi selama lebih dari satu tahun, wanita Palestina memiliki peran yang sangat besar dalam perjuangan, paling tidak mereka memiliki peranan penting dalam empat hal:



1. Meneguhkan anak dan suami mereka agar tetap bersabar di jalan Allah, untuk tetap berjuang di jalanNya walaupun itu harus di bayar dengan nyawa. Suatu ketika seorang syaikh dari Palestina bercerita, di saat adiknya mati akibat sebuah serangan bom dari Israel, maka ia menghampiri ibunya dan bersimpuh di kedua kakinya sambil menangis, lalu sang ibu malah berkata kepadanya; “Bangun!! Sesungguhnya saudara kamu telah mendapatkan apa yang dicita-citakan, Allah telah melimpahkan rizki syahid dan ini adalah cita-cita manusia yang paling mulia”. Ketika terjadi pertempuran, banyak pemuda yang pergi pada malam harinya ke daerah perbatasan untuk melawan zionis, jumlah mereka ribuan, setiap kali istri mengucapkan selamat tinggal pada suaminya, ibu mengucapkan selamat tinggal pada anaknya di malam hari, mereka tetap menyemangati suami dan anak mereka sekalipun mereka tahu bahwa mungkin mereka tidak akan kembali lagi dan itu menjadi pertemuan yang terakhir. Di kala pemboikotan terus berangsung, mereka mengatakan, teruskanlah perjuangan, jalankanlah pemerintahan, kami rela berjuang meskipun kami tidak makan.

2. Menghibur atas penderitaan yang dialami, walaupun mereka harus makan 1 kali sehari, walaupun mereka harus berhadapan dengan bom-bom dan hujan peluru setiap harinya. Para wanita Palestinalah yang membuat laki-laki di sana mampu betahan dalam kesulitan akibat blokade selama 1 tahun lamanya, mereka pula yang menghibur ketika anak mereka tewas dalam sebuah pertempuran, mereka menghibur akan surga yang dijanjikan oleh Allah SWT bagi hambaNya yang sabar dalam penderitaan, surga yang kekal abadi, yang mengalir di bawahnya sungai sungai yang begitu indah, mereka yang memberi kabar gembira akan surga yang dijanjikan.

3. Membantu para pejuang dalam mengatur strategi-strategi perlawanan, para mahasiswi di universitas-universitas di Palestina merancang pelaksanaan operasi syahid, banyak operasi-operasi bom syahid rancangan mereka yang berhasil dengan sangat gemilang, zionis juga telah menawan sebagian dari mereka, diantaranya adalah saudari Ahlam at-Tamimi, seorang mahasiswi yang berhasil merancang operasi bom syahid yang mengakibatkan terbunuhnya 3 orang yahudi. Akibat perbuatannya itu Zionis tidak tanggung-tanggung; memvonisnya dengan hukuman lebih dari 2000 tahun penjara,

4. Melakukan perjuangan itu sendiri, para wanita Palestina menyumbangkan puluhan syuhuda dalam banyak operasi, suatu ketika Rim riyasyi, seorang ibu muda yang berumur 22 tahun, ia meninggalkan anak-anaknya yang masih balita bahkan ada yang masih berumur beberapa bulan, ia lebih mencintai kesyahidan daripada dunia dan isinya, ia pergi untuk melakukan operasi syahid dan ia mengatakan kepada kedua anaknya : “wahai anakku demi Allah sesungguhnya kalian adalah orang yang sangat aku cintai, akan tetapi syahid lebih mulia dan lebih aku cintai dari segalanya, pertemuan dengan Allah lebih aku sukai” kemudian ia melakukan operasi syahid. Para wanita Palestina, merekalah yang berdiri di garda terdepan ketika menerobos gerbang rafah yang amat kokoh, berhadapan dengan moncong-moncong senapan tentara zionis dan Mesir, mereka tidak takut sedikitpun, bahkan mereka pula yang berhasil menerobos gerbang tersebut beberapa waktu yang lalu, hingga ratusan ribu rakyat Gaza sempat terselamatkan dari blokade. Bahkan hingga saat ini mereka terus berdiri di depan pintu-pintu perlintasan, berdemonstrasi, beraspirasi, terus berjuang agar pintu tersebut terbuka, agar bahan makanan, obat-obatan dan kebutuhan pokok lainnya bisa masuk,



Sungguh apa yang menimpa mereka adalah merupakan tanggung jawab kita, sebagai seorang muslim, sebagai yang menjunjung tinggi hak asasi dan kemanusiaan, sebagai bangsa yang menganut paham demokrasi.

Penderitaan mereka adalah derita kita, ratapan mereka adalah tangis kita, kesengsaraan mereka adalah kesusahan kita, kita harus bangkit melawan penjajahan, kita harus bersatu melawan kezhaliman, kita harus mendukung kemerdekaan mereka sebagaimana ketika kita didukung oleh negara-negara arab pada masa awal kemerdekaan beberapa puluh tahun silam. Kita dukung mereka sehingga mereka mendapatkan apa yang kita rasakan; kemerdekaan penuh di atas tanah milik kita sendiri.

Semoga dengan moment Isra mi’raj yang berdekatan dengan hari kemerdekaan Republik Indonesia ini menjadi titik tolak kemerdekaan di bumi Palestina. Allahumma, ya Allah tolonglah hamba-hambaMu yang menderita di Palestina, bebaskanlah mereka dari segala aniaya, ringankanlah beban berat yang mereka tanggung, jadikanlah Palestina Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur, berikanlah ketentraman bagi penduduk negeri penuh berkah ini, berikanlah kemerdekaan bagi mereka ya Allah. Allahumma amin.

Selengkapnya ..